Saya sangat suka dengan yang namanya buah durian, kadang kurang kontrol
juga kalo dah makan buah durian. Lalu saya menemukan artikel tentang
akibat yang ditimbulkan bila terlalu banyak menkonsumsi durian..Mulai
hari ini saya akan kontrol bila makan buah durian. Durian, begitu
mendengar nama itu sebagian orang akan menelan ludahnya, bisa juga
merasa mual. Buah yang tumbuh liar di daerah Asia Tenggara ini, memang
menimbulkan kontroversial. Buah ini begitu unik karena baunya yang kuat
dan menyengat, serta kulitnya yang penuh berduri, namun memiliki rasa
yang lezat. Bau yang menyengat itu membuat sebagian orang membencinya.
Tetapi kelezatannya, membuat penggemar berat buah ini menjukulinya
sebagai ‘si raja buah’.
Sebahagian orang barat menggambarkan buah durian seperti “makan kastard
ataupun ice cream dalam WC umum.” Ada juga yang menggambarkan bau durian
sebagai bau truk sampah yang baru saja melanggar *skunk* (binatang
mirip musang yang mengeluarkan bau busuk). Semakin beragam pendapat
orang tentang durian, semakin ia dikenali banyak orang. Kontroversial
bukan hanya berkisar pada bau dan rasanya saja. Perbedaan pendapat
merambah sampai masalah berbahaya atau tidak bagi kesehatan bagi yang
mengkonsumsinya. Kebanyakan para dokter melarang pasien yang menderita
penyakit darah tinggi atau jantung untuk tidak mengkonsumsi buah ini,
dengan alasan bisa mengganggu kesehatan. Tetapi pendapat ahli gizi
berbeda dengan para dokter, buah durian adalah buah bergizi bukanlah
buah yang terlarang. Setiap 100 gram isi durian (tanpa biji) mengandung
2.7 gram protein, 3.4 gram lemak, 27.9 gram karbohidrat, 40 miligram
kalsium, 1.9 miligram zat besi, 150 miligram vitamin A dan 23.3 miligram
vitamin C. Zat makanan yang terdapat dalam durian itu memang sangat
dibutuhkan oleh tubuh. Namun dibalik zat yang bergizi itu, durian
mempunyai kadar kalori yang sangat tinggi. Untuk 100 gram isi durian
bisa membekalkan 153 kalori. Menurut sebuah penelitian, satu buah durian
monthong, isinya bisa mencapai 600 gram, dan kadar kalornya bisa
mencapai 978 kalori. Bisa kita bayangkan apa yang terjadi jika kita
memakan empat buah durian monthong, atau pun durian jenis lain yang sama
ukurannya. Kita akan mendapat tambahan energi yang cukup besar, dua
kali kebutuhan perhari rata-rata manusia. Dahulu, di Selatpanjang, saat
musim durian, angka kematian mendadak meningkat. Kasus kematian ini
umumnya dikarenakan setelah memakan durian dalam jumlah yang berlebihan.
Tahun 2004 yang lalu, pemerintah Thailand pernah mengeluarkan
peringatan secara resmi kepada rakyatnya untuk tidak berlebihan makan
durian. Peringatan itu dikeluarkan setelah kasus tewasnya seorang
pegawai negeri di Provinsi Singburi yang kekenyang memakan empat buah
durian. Untuk itu berhati-hatilah memakan durian. Namun orang-orang
kampung mempunyai beberapa *petua* atau cara untuk menurunkan panas
akibat ledakan energy dari makan durian. Pertama, isilah air pada
*pangsa* (cekungan pada kulit dalam) durian, kemudian air itu diminum,
Kedua, setelah memakan durian, makanlah buah manggis. Manggis dipercaya
bisa menurunkan panas. Ketiga, cara ini untuk mereka yang tinggal
dipinggiran sungai, berendam untuk beberapa lama di dalam sungai. Kalau
kita tidak mempercayai petua dari orang-orang kampung itu, minum saja
larutan penurun panas dalam yang banyak dijual warung-warung, seperti
larutan cap kaki tiga, Adem sari, lasegar, dan lain-lain. Terlepas dari
segala kontoversial tadi, saya pribadi sangat kagum dengan buah durian.
Kulitnya berduri tapi isinya sama sekali tidak mencerminkan keadaan
kulit luarnya. Begitu juga dengan baunya yang menyengat sangat berbeda
dengan isinya bisa begitu nikmat. Rasa kagum ini tentu saja saya tujukan
kepada Sang Pencipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar