Kamis, 27 Februari 2014

Do'a Anak Jalanan

     Cerita ini menceritakan tentang tiga anak yang hidup di bawah kungkungan preman. Mereka ialah Adib yang sekarang kelas 6 Sd., Dina yang berusia 12 tahun, dan Cindy . Mereka layaknya kakak beradik namun bukan disatukan dari satu ayah dan satu ibu, tapi sebatas karena disatukan oleh preman yang setiap hari memeras uang dari keringat mereka dengan mengamen di jalan raya dengan berjuang hadapi kerasnya kehidupan jalanan.Mereka sadar bahwa hidup di jalan raya tidaklah pantas, mengamenpun seringkali sebatas alasan untuk dengan halus meminta uang walaupun suara mereka layak sebagai penyanyi panggung. Mereka bertiga bersikeras untuk merasakan pendidikan di tengah-tengah kungkungan preman, jika ketahuan mereka harus bersiap untuk dipukul, ditendang, disiksa, bahkan mungkin dibunuh. Tapi mereka tetap ingin sekolah karena mereka ingin keluar dari kehidupan jalanan.
  
   Setiap pulang dari sekolah mereka harus mengemen di setiap metro mini hingga jam 8 malam, untuk mengumpulkan uang  yang sudah ditentukan oleh abang preman tersebut, kalau tidak sesuai maka mereka harus di pukul oleh Abang. Tetapi, sudah lewat pukul 8 uang belum juga cukup dan mereka harus pulang. Di perjalanan mereka ketakutan, mereka berpikir apa yang akan dilakukan oleh Abang Jika uang mereka tidak cukup. Setiba dirumah mereka memberi uangnya kepada Abang, Namun Abang langsung menarik Dina anak paling tua dan Dina dipukul dan ditampar oleh Abang. Muka Dina bercucuran darah dan Adib serta Cindy  tidak dapat berbuat apa-apa.  Setiap hari mereka harus merasakan penderitaan yang sampai akhirnya mereka bertekad untuk kan\bur dari rumah Abang. Niat itupun mulai dilakukan mereka sepulang sekolah ini. Mereka tetap sekolah, dan sepulang sekolah mereka tetap mengamen dan tidak pulang ke rumah Abang. Mereka malamnya tidur di jalanan. Hingga beberapa hari kemudian, Abanga mencari mereka dan bertnya kenapa mereka tidak pulang dan tidak memberi saya uang. Terpikir sejenak di pikirin Abang . Dan paginya Abang mencari mereka di sekolahnya dan berdiri di depan pagar untuk menyuruh mereka balik kerumah lagi. Sepulang sekolah, Dina duluan keluar dari kelas dan ingin keluar. Dan dina tiba tiba melihat Abang di depan pagar dan Dina ketakutan. Dina pun berlari ke kelas nya Adib. Dina meringis ketakutan dan Adib pun bertanya " Ada Apa ? " Dina menjawab " Abang ada di depan gerbang " Adib pun gelisah dan memikirikan cara bagaimana bisa lari dari jebakan Abang . Adib pun berpikir untuk menyuruh dina duluan keluar bersama teman Adib dan Adib akan keluar dan berlari dari Abang . Abang pun melihat Adib dan mengejar Adib. Nmaun Adib bisa kabur dari kejaran Abang.
      Setelah beberapa hari kemudian, hidup terus mereka jalani. Tetapi, mereka berpikir untuk kembali lagi ke sana. Dan akhirnya pun mereka bertiga sepakat untuk kembali kerumah Abang. Setiba nya dirumah Abang,ternyata abang sedang duduk di teras rumah . Dan mereka menghampiri Abang. Abang pun langsung menarik mereka bertiga ke dalam rumah. Di dalam rumah Abang tanpa basa basi menarik Dina yang paling tua dan langsung menampar dina dengan sekuat tenaganya . Muka Dina bercucuran darah dan badanya pun di pukul dengan keras. Dina meringis kesakitan dan minta maaf kepada Abang. Namun Abang tidak menghiraukannya. Adib dan Cindy yang melihat kakak nya di pukul merasa iba. Akhirnya Adib mengambil pisau di belakang dan menusuk Abang dari belakang. Abang pun meninggal dan Adib masuk penjara.
    Setelah Adib mendekam di penjara, Dina dan Cindy harus menjalani hidup mereka tanpa adanya Adib. Dina lah yang harus menjaga Cindy seperti Adib yang selalu menjaga mereka berdua. Itulah cerita pendek yang begitu mengharukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar